Metroterkini.com - Harga sejumlah alat elektronik seperti smartphone dan komputer diperkirakan akan naik karena kelangkaan chip yang terjadi secara global. Sejumlah brand elektronik besar sudah ambil ancang-ancang.
Direktur riset di firma riset pasar Forrester Research Glenn O'Donnell, mengatakan kendala pasokan chip mengakibatkan harga yang lebih tinggi yang perlu diserap oleh produsen atau diteruskan ke konsumen.
"Dalam gangguan jangka pendek, yang sebelumnya mungkin terjadi, tetapi masalah ini ada di sini selama dua tahun ke depan," kata O'Donnell dikutip dari The Straits Times, Selasa (12/10/2021).
"Dengan demikian, harga untuk smartphone dan hampir semua hal lainnya sudah naik. Kami memperkirakan kenaikan ini akan melebihi 10 persen pada akhir tahun dan meningkat lebih tinggi lagi hingga 2022," tambahnya.
Salah satu produsen chip raksasa, yakni Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), dilaporkan berencana untuk menaikkan harga chip buatannya. Hal ini dapat menyebabkan harga smartphone dan komputer naik tahun depan. TSMC punya banyak klien besar, contohnya Apple dan Qualcomm.
Apple dan Samsung sebelumnya juga sudah memperingatkan kekurangan komponen yang dapat berpengaruh terhadap pengiriman. Apple dan Samsung juga diduga telah menimbun chip agar bisa menjaga pasarnya dari krisis komponen.
O'Donnell mengatakan penimbunan chip hanya solusi jangka pendek dan bukan langkah efektif untuk dilakukan. Jika stok yang ditimbun produsen smartphone habis, kata dia, maka harga barang yang akan dijual pasti mengalami kenaikan. [**]